Namanya Firdha Firdausi, saat ini ia berusia 22 tahun dan telah menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang diwisuda pada tanggal 19 Agustus 2020 dengan predikat nilai tertinggi atau cumlaude di Fakultasnya. Lahir di Tangerang pada tanggal 5 juli 1998, serta merupakan anak terakhir dari dua bersaudara.


Firdha terlahir dari keluarga sederhana, ayahnya Burhanudin seorang pedagang kaki lima yang setiap malamnya berdagang berpindah-pindah dari pasar malam satu kepasar malam lain. Sementara ibunya adalah ibu rumah tangga serta seorang pedagang accesories, tetapi ia tidak pernah menyerah untuk bisa melanjutkan pendidikan dan berusaha mencapai kesuksesan dimasa depan.


Semasa kuliah Firdha tinggal dipondok pesantren Daarul Falah Ciloang untuk belajar dan menambah wawasan, pengetahuan dan ilmu agama. Jarak pondok pesantren ke kampus cukup jauh sekitar 30 sampai 40 menit jalan kaki dan itu ditempuhnya setiap hari selama kuliah.


Keberhasilannya lulus dengan niai tertinggi tingkat fakultas tentu tidak lewat jalan yang mudah dan bisa dicapai begitu saja. Tentu melalui proses panjang dan penuh hambatan. Untuk menopang biaya  kuliah dan meringankan beban orang tua ia selalu berusaha mencari cara untuk mendapatkan beasiswa, hampir lima kali ia ditolak beasiswa tetapi tak pernah mematahkan semangatnya untuk mendapatkan beasiswa karena ia percaya usaha tidak akan pernah menghianati hasil.


Benar saja, di semester lima akhirnya usaha dan doanya terkabul, ia mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia Provinsi Banten sekaligus ia tergabung dalam komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Provinsi Banten.


Tanggung jawabnya bertambah karena ia harus pintar-pintar membagi waktu kuliah, pesantren dan Komunitas GenBI. Tepat semester enam ia merasa begitu keteteran sekali dengan mulai adanya hafalan di pesantren, kegiatan GenBI yang padat ditambah dengan matakuliah yang mulai sulit.


Ia pun mulai membuat strategi baru dengan mengubah pola belajarnya yaitu membuat list tugas dan langsung mengerjakannya, alarm semangat ketika ia malas, memanfaatkan waktu luang untuk mengulas mata kuliah, dan tetap menghafal tugas hafalan pondok ketika perjalanan balik dari kampus, serta cara ampuh lain bahkan sampai sekarang masih ia gunakan adalah membuat group WA yang berisikan hanya dirinya sendiri untuk mengingatkan ketika ia lupa dan bermalas-malasan, karena menurutnya kesuksesan itu dimulai dari diri sendiri.


Itulah kisah singkat tentang Firda Firdausi, seorang mahasiswi sekaligus santri yang telah menorehkan prestasinya. Ia bisa membuktikan kepada dirinya sendiri dan juga kepada orang lain bahwa kuliah dan pesantren itu bisa!! Mendapatkan beasiswa, bisa!! Lulus tepat waktu dengan memperoleh nilai tinggi, bisa!! Yang tidak bisa itu kita yang tidak berusaha, Karena jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa, insyaallah Allah akan mempermudahnya.


##

Kamu punya kisah berprestasi juga? Kirimkan ke redaksi KabarPrestasi.com! Email: kabarprestasiofficial@gmail.com atau WA : 085719953828. Salam Prestasi


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama