“Kesempatan datang bagi mereka yang mempersiapkan” itulah pesan dari salah satu dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SMH Banten yang selalu diingat oleh Irma Durrotun Niswah, Pemenang II Duta Bahasa Banten 2020
Irma adalah seorang gadis desa dengan mimpinya yang ingin mendunia, semuanya memang terdengar sedikit gila, namun baginya setelah melewati ombak kehidupan ia semakin percaya bahwa tidak pernah ada harapan yang terlalu besar, karena semuanya akan mudah jika sudah Allah yang memudahkan.
Gadis
yang lahir dan tumbuh di kota ukir Jepara pada 04 April 1998 silam kini baru
saja menyelesaikan masa studinya di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, program
studi Ekonomi Syariah. Menjadi mahasiswa adalah salah satu mimpi yang pernah
membuatnya putus asa, setelah kelulusan SMK pada masa itu ia terhambat masalah
ekonomi untuk melanjutkan kuliah. hal itu membuatnya terpuruk beberapa minggu
lamaya, satu tahun berlalu dengan dramanya hingga Allah turunkan kuasanya. Irma
berhasil mendapatkan beasiswa bidikmisi pada tahun 2016 dan berhasil lulus
tepat waktu di tengah dirinya yang juga berkecimpung dalam dunia organisasi.
Nampaknya, itulah salah satu pesan yang ingin disampaikan, bahwa mahasiswa yang
aktif di organisasi juga bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.
Perjuangan
meraih mimpi memang tidak mudah, ia sadar betul dengan segala sulit dan
sakitnya, keputusan merantau untuk menuntut ilmu menjadi motivasi besarnya
untuk tidak hanya menjadi mahasiswa biasa saja. Tentu dirinya menyadari, ada
banyak sekali mahasiswa yang lebih baik darinya, namun ia tidak hendak
berkompetisi dengan orang lain, Ia hanya selalu ingin belajar, tumbuh, dan
menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Semangat
itulah yang mengantarkan ia terbang ke beberapa daerah di Indonesia dan
beberapa negara di kawasan ASEAN untuk mengikuti beragam kegiatan. Diantaranya
adalah Temu Ilmiah Nasional FoSSEI di Jogjakarta, lomba karya tulis Ilmiah di Universitas
Muhammadiyah Makassar, Future Leader Summit Semarang, Studi Comparative
Malaysia and Singapore, Lomba Esai di Universitas Andalas Padang, Magang
sebagai asisten peneliti di Bogor, dan Student Exchange ke Chulalangkorn
University Thailand, baru-baru ini juga ia berhasil menjadi pemenang II Duta
Bahasa Banten 2020 tidak lama dari hari kelulusannya.
Sebelum
sampai pada pengumuman juara duta bahasa tersebut, ia harus melewati beberapa
tahapan. Pertama adalah proses pendafataran, ada sekitar 100 lebih pendaftar
hingga kemudian hanya diambil 50 besar. Selanjutnya adalah tes UKBI (Uji
Kemahiran Bahasa Indonesia) yang merupakan uji kemahiran untuk mengukur
kemahiran berbahasa seseorang dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Indonesia, baik penutur Indonesia maupun penutur asing. Pada tes ini kemudian
diambil 40 finalis yang berhak masuk ke babak final. Kegiatan ini sudah dimulai
semenjak bulan februari 2020, namun karena pandemi yang sedang melanda
Indonesia akhirnya barulah pada akhir bulan Agustus 2020 dilaksanakan babak
final. Tenggat waktu yang cukup lama tersebut menjadikan beberapa finalis
memilih untuk mengundurkan diri, dari yang semula berjumlah 40 finalis akhirnya
tinggal tersisa 25 finalis, diantaranya 12 finalis perempuan dan 13 finalis
laki-laki.
Babak
Final diikutinya selama tiga hari yang disebut dengan masa karantina, bukan
karantina covid-19 melainkan karantina untuk memberikan pembekalan bagi para
finalis. Irma mengaku banyak sekali pengetahuan dan pengalaman baru yang ia
dapatkan selama masa karantina. Ada beberapa poin materi yang didapatkan seperti
materi seputar bahasa dan sastra, kebudayaan dan pariwisata Banten, dan yang
paling menarik baginya adalah sikap kepribadian.
Baginya,
kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat membentuk karakter. Para peserta
diajarkan untuk selalu disiplin, tidak ada toleransi waktu untuk bentuk
keterlamabatan kecuali dengan alasan tertentu yang dapat diterima. Selain itu,
para peserta juga diajarkan untuk berani mengeluarkan pendapat, dan yang pasti
adalah bagaimana bersikap sebagai seorang duta bahasa nantinya.
Kegiatan
karantina tersebut diakhiri dengan puncak kegiatan yang merupakan kegiatan
intinya yaitu penentuan pemenang duta bahasa banten 2020. Dari 25 finalis duta
bahasa banten diambil 10 finalis untuk maju ke babak akhir. Pada babak ini,
setiap satu orang akan mendapatkan satu pertanyaan, dan pertanyaan tersebut
harus dijawab dengan menggunakan bahasa daerah/bahasa asing/bahasa Indonesia
sesuai dengan undian yang didapatkan. Penilaian yang dilakukan meliputi dari
semua proses dan tugas yang diberikan, dimulai dari hasil Tes UKBI, video
digital pengenalan bahasa, video bakat, post-test materi, penilaian krida dan
kebahasaan, tanya jawab di sesi akhir, hingga seluruh kebiasaan, sikap dan
karakter kita selama masa karantina yang tak luput dari penilaian. Hingga
sampailah pada pengumuman pemenang, dan nama Irma Durrotun Niswah mahasisiwi
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten disebut sebagai Pemenang II Duta Bahasa
Banten 2020.
“Tentu bukanlah hal yang mudah, ada banyak hal
yang harus dikorbankan termasuk rasa nyaman dan waktu luang, namun selama kita
percaya kita pasti bisa melewati masa sulitnya” ujarnya.
Baca lebih banyak lagi inspirasi berprestasi di KabarPrestasi.Com dan jika kamu punya kisah berprestasi lainnya, silahkan kirimkan ke redaksi melalui email: kabarpresatsiofficial@gmail.com
Posting Komentar