UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) LDK Ummul Fikroh telah melaksanakan pertemuan akbar dan upgrading pengurus yang bertempat di Aula Kementerian Agama Kota Serang (22/01/2022).
Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk LDK menyusun strategi baru dalam berdakwah. Tema yang diusung pun sangat relevan dengan semangat baru yang hadir pada tahun 2022 ini, “Rekonstruksi Strategi Dakwah dalam Mewujudkan Generasi Rabbani.” Hal tersebut sejalan dengan grand desain yang diungkapkan Saudara Ahmad Fuadi Ketua Umum LDK Ummul Fikroh.
“Kenapa
Raker ini bertemakan rekonstruksi strategi dakwah, karena kita perlu
memperbarui strategi-strategi kita dalam berdakwah, merancang ulang
program-program agar tetap selalu eksis dan tentunya dalam upaya mewujudkan
generasi rabbani yang sesuai dengan Kabinet Robitoh (rabbani bit-to’ah) yang
diharapkan generasi kita ini memiliki ketakwaan kepada Rabbnya dan memiliki
landasan ilmu yang kuat mengenai paham agama, artinya dapat shalih kepada
Rabbnya dan shalih sosial.” Ujarnya
Tak
berhenti di ajang upgrade semangat, serta memperbarui strategi dalam berdakwah.
LDK juga mengadakan Daurah Pengurus atau pembekalan bagi pengurus-pengurusnya
untuk menanamkan nilai etos kerja yang baik dan menghadirkan kinerja yang
mumpuni baik dari setiap individunya maupun di setiap bidangnya. Hal ini
terbukti setelah selesai serah terima jabatan dan dilakukan pelantikan secara
internal LDK, seluruh pengurus yang hadir turut menyimak dengan seksama
materi-materi yang disampaikan.
Kegiatan
selama dua hari satu malam itu terdiri dari serah terima jabatan atau biasa
disebut sertijab, kemudian pelantikan internal yang dilantik oleh Ketua Dewan
Majlis Syuro, dilanjut materi pertama mengenai Tupoksi Bidang. Menariknya di
tahun 2022 ini LDK melakukan pemekaran bidang yakni hadirnya Bidang
Pengembangan Kader dan Bidang Kominfo yang sebelumnya adalah Bidang
Keintelektualan. Tak hanya itu, LDK juga merebranding setiap bidangnya dengan
nama-nama yang lebih readable (bisa dipahami makna dan tujuannya secara jelas).
“Makanya
kita melakukan perubahan-perubahan nama kan, pada bidang yang ada di LDK ini.
Yang sebelumnya dirasa ambigu dan tidak bisa dipahami secara langsung maknanya
dijadikan lebih kekinian dan jelas.”
Ungkap
Ketua Dewan Majlis Syuro, Ajat Sudrajat sewaktu menyampaikan materi mengenai
tupoksi bidang,
“Kita
juga menambahkan beberapa bidang yang sebelumnya tidak ada karena melihat akan
kebutuhan sumber daya manusianya di LDK, dengan adanya pemusatan tugas ini bisa
menjadikan LDK lebih progresif lagi kedepannya.”
Sambungnya
ketika menjelaskan bidang-bidang yang baru. Selesainya pemaparan materi
pertama, para BPH (Badan Pengurus Harian) LDK menjelaskan program-programnya
yang telah dirapatkan dengan bidang/staffnya masing-masing. Tidak berhenti
sampai sini ternyata, masih ada sesi diskusi pengurus mengenai isu-isu terkini
dan juga pemaparan materi-materi mengisi waktu yang tersisa sampai hari kedua
pada Minggu (23/1).
Beruntungnya
LDK memberikan pengarahan dan juga pemahaman mengenai kesekretariatan bukan
hanya staff kesekretariatan saja yang dapat. Hal ini karena semua orang
mempunyai kebutuhan dan hak yang sama dalam mengelola data-data dan pembuatan
surat-menyurat dalam organisasi karena bisa saja sewaktu-waktu siapapun menjadi
dan memiliki tugas seperti halnya sekretaris.
“Ilmu
kesekretariatan ini penting ya dipelajari siapapun tidak terlepas sekretaris
umum saja atau staff kesekretariatan. Karena sewaktu-waktu siapapun bisa
menjadi sekretaris pelaksana, atau mempunyai tugas seperti sekretaris.” – Wahyu
Amarullah, Sekretaris Umum Majlis Syuro 2022
LDK
kini bukan lagi sebagai lembaga dakwah kampus yang bersifat sebagai wadah bagi
kader-kadernya untuk berbenah atau memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dengan
melalukan regenerasi dari tahun ke tahun juga melakukan rekonstruksi di Rapat
Kerja tahun 2022 LDK menunjukkan dirinya mampu dan siap menghadapi era digital,
program-program unggulan yang disiapkan dan dipermatang dengan materi-materi
yang mendukung juga membuka wawasan pengurus serta BPH-nya mengenai rintangan
dakwah yang akan dihadapi nanti. Hal ini tentu akan menjadikan LDK memiliki
peran unggulan untuk menjembatani para kadernya terus berkembang tidak terbatas
belajar jadi lebih baik, tapi juga untuk bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini
dikutip saat Bang Imam sapaan akrab dari Direktur Social Edu Center
menyampaikan materi ketiga.
“Lembaga
Dakwah Kampus selain sebagai wadah perjuangan, ia juga harus mampu jadi
jembatan bagi kader-kadernya untuk dapat berperan secara optimal dalam rangka
membangun peradaban. Peran itu bukanlah peran biasa, tapi peran itu ialah peran
unggulan yang kelak memberikan manfaat untuk banyak orang dan pahalanya
mengalir bahkan setelah kita wafat.” – Imam Maulana, Direktur Social Edu Center
Reporter
: Aufi Nadila
Mantal
BalasHapus👍👍
BalasHapusYu ldk bisa lebih baik lagi
BalasHapusPosting Komentar