Tangerang. Banten. Siswa-siswi kelas 3 Tsanawiyah Pondok Pesantren Miftahul Khaer membuat pagelaran seni Akbar tahunan bertajuk Suluk Sang Salik yang diselenggarakan pada tanggal 11 Juni 2022. Kegiatan ini dihadiri Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khaer Abinal Kirom K.H Hafidz Gunawan S. Pd, pengasuh Ponpes Miftahul Khaer K.H Armat Syarifuddin S. Pd., Dewan Guru, Alumni Ponpes Miftahul Khaer dan ribuan penonton di wilayah Curug dan sekitarnya.
Firqotul Izzar adalah suatu nama yang diberikan mandat langsung oleh Al-Mukarom Abuya Mama Ghufron Al-Bantani ketika berkunjung ke Ponpes Miftahul Khaer. Pagelaran Seni Akbar ini juga sekaligus menunjukkan bahwasanya santri tidak kalah kreativitas nya dari siswa sekolah luar. Kegiatan ini juga sebagai ajang perpisahan kelas 3 MTS untuk pindah atau melanjutkan jenjang pendidikan di tempat yang sama.
Ahmad Nurwahid selaku Ketua Pelaksana mengaku bangga dan sangat senang atas lancarnya kegiatan ini.
"Alhamdulillah acara ini berjalan lancar tanpa hambatan apapun, kami berterima kasih kepada teman-teman angkatan yang kompak demi suksesnya acara kali ini". Ungkapnya
Ustadz Yusuf Kurnia, selaku pembimbing Putra sangat bersyukur atas lancarnya kegiatan ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berjuang untuk lancarnya acara ini, lelahnya kalian latihan berbulan-bulan akhirnya terbayarkan dengan senyuman dan sorak-sorak tepukan tangan meriah daripada ribuan penonton yang hadir di acara malam ini" Ucapnya.
Pembimbing Putri Ustadzah Sri mengatakan hal yang hampir serupa.
"Berkat usaha kerja keras nya adik-adik semua. Alhamdulillah penonton sangat nyaman dan terkesima dengan penampilan apik kalian. Semoga dengan pengalaman ini kalian semua bisa bertumbuh menjadi generasi yang punya talenta masing-masing demi kemajuan bangsa ini" pungkasnya.
Ditempat yang sama, K. H Hafidz Gunawan S. Pd yang sering disapa Abi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khaer memberikan sambutan sekaligus membuka acara Pagelaran Seni Akbar kelas III MTS bertajuk Suluk Sang Salik dengan membunyikan alat musik tradisional Jawa Barat yaitu Angklung.
"Abi sangat terpukau ketika menyaksikan MC yang memakai perpaduan berbagai bahasa daerah dan itu sesuai dengan prinsip Nahdlatul Ulama al Mukhafadhutu ala Qodimissholeh wal akhdu bil jadidi wal aslah mempertahankan nilai yang lama yang masih baik dan menerima nilai baru yang lebih baik, Abi yakin dan optimis kalau Generasi muda seperti ini pasti MK melahirkan sosok-sosok Pemimpin bagi masa depan. Aamiiinn ya rabbal Alamin" Tutup Beliau.
Posting Komentar