Foto bersama Kepala Sekolah JSIT Banten bersama Abi Darwis

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia wilayah Banten sebagai salah satu komunitas pendidikan di Indonesia terbukti berkontribusi menciptakan iklim pendidikan yang semakin maju.

Untuk memperkuat kepemimpinan kepala sekolah, JSIT Indonesia wilayah Banten mengadakan workshop Managerial Kepala Sekolah dengan menghadirkan coach Abi Darwis pada Senin-Selasa, 28-29 Agustus 2023 di hotel Grand Soll Marina Kota Tangerang. 

Hadir kurang lebih 107 peserta yang merupakan kepala sekolah dan pimpinan lembaga mengikuti kegiatan dengan dihadiri oleh ketua JSIT Indonesia wilayah Banten Dr. Muhammad Arifin, S.Ag., M.SI. dan pembina JSIT Indonesia wilayah Banten KH. Taupik Rachmat, S.H.I.

Dalam sambutannya, Arifin menyatakan JSIT Indonesia wilayah Banten terus berbenah untuk menghadirkan pendidikan Indonesia yang semakin maju. 

"JSIT Banten fokus pada penguatan organisasi lebih maksimal. Kami siap kuatkan semua elemen JSIT Banten. Terimakasih kepada kepala sekolah yang serius mengikuti workshop ini. Nantinya bersiap berkontribusi untuk lembaga pendidikannya sehingga meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia," ungkapnya.

Ditambahkan oleh Pembina Ustadz Taufik yang menegaskan agar para kepala sekolah JSIT terus meningkatkan kapasitas diri sebagai kepala sekolah dengan semangat belajar. 

"Peran kepala sekolah itu edukator, manager, administrator, supervisor, leader, dan climate creator. Jadi, kepala sekolah harus pembelajar. Kalau buka YouTube yang dibuka harus sesuatu yang bisa meningkatkan kapasitas diri," tegasnya.

Sementara Coach Abi sebagai pengisi acara menyampaikan kepada para kepala sekolah agar membuat pembagian tugas yang jelas untuk bisa diterapkan dengan baik. 

"Setiap orang yang bekerja di lembaga kita perlu on boarding, wajib disepakati dengan detil ruang lingkup, job deskripsi, visi misi, value, dan culture organisasinya," Ujar Abi Darwis selaku pembiacara.

"Sekolah harus naikkan value. Menciptakan kepemimpinan agar mewujudkan guru yang berkontribusi besar, pengorbanan totalitas, dan keseriusan di sekolah. Bukan masalah bisa atau tidak bisa tetapi mau atau tidak mau," tambahnya 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama