KABAR PRESTASI - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Serang rutin melaksanakan diskusi publik Senin (3/06/2024), kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh Bidang Kebijakan Publik KAMMI Serang. 

Berbeda dengan diskusi sebelumnya, diskusi yang ke 4 ini mengambil tema Spirit Muslim Negarawan Bapak NKRI Mohammad. Nastir.

Diskusi ini dihadiri oleh pemantik yaitu Imam Maulana sebagai Direktur Socialedu, selain itu juga dihadiri oleh seluruh kader KAMMI, dan anak-anak muda di Kota Serang.

Diskusi publik ini sangat penting untuk meningkatkan spirit pengetahuan bagi kader KAMMI Serang dan pemuda di Kota Serang, karena dari ini kita dapat belajar dari seorang muslim negarawan yang sangat sederhana yaitu Mohammad Natsir. 

Pada tema diskusi publik yang di gelar pada tanggal 3 Juni 2024 ini agar senantiasa kader KAMMI Serang dapat memunculkan ide-ide kenegarawan yang didapati dari keteladanan Natsir. 

"Diskusi ini sangat menarik untuk di ikuti, disaat pemuda  berada pada krisis pemikiran, KAMMI Serang hadir dengan spirit yang kuat untuk membangun nalar kritis dan semangat perbaikan," kata Pandi Ahmad, peserta diskusi publik. 

Harapannya kegiatan seperti ini akan terus konsisten supaya apa yang di cita-citakan bapa bangsa kita tercapai, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, tambah Pandi. 

Selanjutnya agenda rutin ini digelar untuk menghidupkan semangat perjuangan dan perlawanan sebagai mitra kritis pemerintah, agar kita menjadi pribadi yang kokoh. 

"Yaa betul, agenda yang di inisiasi KAMMI Serang oleh Bidang Kebijakan Publik untuk menghidupkan ruang-ruang diskusi," kata Hafid, Staf Kebijakan Publik KAMMI Serang. 

Dalam pemaparannya, Imam Maulana berbicara tentang kesederhanaan pejabat negara yaitu Natsir yang tidak memiliki apa-apa dan ide gagasan yang selalu berlawanan dengan nilai-nilai Islam. 

Kalau berbicara Natsir, tidak akan lepas dari kesederhanaan dan konsistensi dalam berfikir, beliau itu luar biasa, karena beliau ini selain pendakwah, beliau juga politisi, kata Imam.


(Red/Yoga) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama