Serang, 22 Juli 2024 – Dalam upaya mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, mahasiswa Kukerta (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten dari Kelompok KKN 02 Kelurahan Sukawana menggelar program inovatif bernama Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Acara ini difokuskan untuk memperkenalkan dan mempromosikan inovasi terbaru berupa nugget yang terbuat dari bahan dasar tempe dan jamur, yang dapat menjadi solusi gizi bagi masyarakat, terutama anak-anak.
Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang dikenal kaya akan protein nabati, serat, serta berbagai vitamin dan mineral esensial. Sementara itu, jamur memiliki kandungan protein yang tinggi, rendah kalori, dan dilengkapi dengan berbagai nutrisi penting seperti vitamin D, vitamin B, dan antioksidan. Kombinasi tempe dan jamur ini diolah menjadi nugget yang diharapkan dapat menjadi alternatif pangan sehat yang digemari anak-anak.
"Kami berharap nugget berbahan tempe dan jamur ini dapat menjadi alternatif pangan sehat yang digemari anak-anak serta dapat membantu memenuhi gizi harian mereka," ujar Lulu, salah satu mahasiswa UIN SMH Banten. "Dengan inovasi ini, kami ingin berkontribusi dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia," tambahnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Lingkungan Purut Sunda, Kelurahan Sukawana, Serang. Acara tersebut dihadiri oleh Lurah Sukawana, Ibu-ibu PKK, dan masyarakat setempat. Dengan kehadiran berbagai elemen masyarakat, acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang gizi tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial di antara warga.
Lurah Sukawana, Bapak Anis Fuad, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa KKN ini. "Kami sangat mendukung program yang dilaksanakan oleh mahasiswa UIN SMH Banten ini. Inovasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran gizi di masyarakat dan membantu mengurangi masalah stunting," ujarnya.
Masyarakat Lingkungan Purut Sunda menunjukkan antusiasme yang tinggi selama pelaksanaan program DASHAT. Seorang warga, Ibu Siti Nurhaliza, menyampaikan, "Biasanya tempe hanya diolah menjadi tempe goreng atau orek tempe, jadi dengan adanya kegiatan ini, kami sebagai masyarakat sangat terinspirasi untuk membuat olahan baru yang lebih menarik dan bergizi."
Selain demonstrasi pembuatan nugget tempe dan jamur, acara ini juga mencakup sesi edukasi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan cara mengidentifikasi tanda-tanda stunting pada anak-anak. Ibu-ibu PKK juga diberi kesempatan untuk mencoba sendiri proses pembuatan nugget, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di rumah masing-masing.
Dengan keberhasilan program ini, Kelompok KKN 02 Kelurahan Sukawana berharap dapat memperluas jangkauan edukasi gizi ke kelurahan lain di wilayah Serang. Mereka juga berharap agar inovasi pangan ini dapat diadopsi secara luas dan menjadi bagian dari menu sehari-hari keluarga, sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Indonesia secara signifikan.
Posting Komentar