KABAR PRESTASI - Bertempat di Menara Top Food Alam Sutera, Lembaga Pendidikan Islam Asy-Syukriyyah mengadakan launching Buku Biografi KH. Acep Abdul Syukur: Ulama Modern Kota Tangerang (Tokoh Pendiri Asy-Syukriyyah).

Acara launching buku kisah hidup seorang pejuang dakwah ini berlangsung dengan khidmat.

Istri almarhum yaitu Hj. Sawati Sahab beserta anak-anak almarhum secara simbolik menyerahkan buku Biografi kepada Ketua Yayasan Islam Asy-Syukriyyah KH. M. Djaelani HD.

Sepintas tentang KH. Acep Abdul Syukur, yang merupakan salah satu tokoh kunci dalam gerakan perubahan sosial pada 1980-an bersama beberapa ulama lainnya.

Melalui kiprahnya beliau mampu mewarnai perubahan dalam penggunaan jilbab dari yang awalnya citra tradisional menjadi penutup aurat sesuai tuntunan Islam yang dapat diterima para muslimah.

Selain itu gerakan perubahan sosial ini juga menandai munculnya kesadaran mendalami agama di kalangan kaum muda intelektual. Kegiatan pengajian semakin marak terselenggara di tengah masyarakat, kampus-kampus, hingga area perkantoran. 

Di bidang pendidikan, beliau memainkan peran penting dalam mengubah citra sekolah Islam yang terkesan kurang kompetitif di Kota Tangerang pada tahun 1990-an.

KH. Acep Abdul Syukur,  mengembangkan Sekolah Islam Terpadu dan Madrasah berkualitas di Kota Tangerang.

Beliau juga yang memprakarsai berdirinya Ma'had Asy-Syukriyyah sebagai cikal bakal STAI Asy-Syukriyyah.

Penyusunan buku Biografi ini diharapkan dapat menginspirasi para generasi muda dalam menuntut ilmu.

Semangat KH. Acep Abdul Syukur,  dalam menuntut ilmu patut dicontoh oleh generasi sekarang. 

Dr. Wahidin Halim (Walikota Tangerang periode 2003-2013) sebagai salah satu narasumber buku Biografi ini mengakui jika gagasan slogan Kota Tangerang "Akhlakul Karimah " berasal dari pemikiran KH. Acep Abdul Syukur.

Selain itu juga Wahidin Halim yang juga pernah menjadi Gubernur Banten periode 2017-2022 menyampaikan dalam wawancara ekslusif dengan tim penyusun jika KH. Acep Abdul Syukur merupakan inisiator utama dalam mengusulkan Peraturan Daerah mengenai minuman keras dan pelacuran. 

Buku yang ditulis oleh Ahmad Basori dan editor Evan Hamzah Muchtar, serta kontributor Siti Muchlisoh ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu: 1) Perjalanan Hidup KH. Acep Abdul Syukur, 2) Peran Di Masyarakat, 3) Kesaksian Keluarga, dan 4) Kesaksian Tokoh Masyarakat dan Teman Dekat. ***

(Red/Yoga) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama